7 Contoh Fenomena Alam, Gambar, dan Penjelasannya


Alam yang ada di bumi menyimpan beragam cerita dan rahasia yang mengagumkan sekaligus mengerikan untuk diketahui. Bumi tempat kita hidup memang menjadi satu-satunya planet dengan kondisi yang memadai untuk kehidupan manusia.

Akan tetapi, fenomena alam yang terjadi kerap menimbulkan kerugian luar biasa bagi kehidupan manusia. Namun, fenomena alam sendiri merupakan sesuatu yang alami terjadi. Manusia tidak bisa menghentikan fenomena alam untuk terjadi.

Fenomena alam merupakan peristiwa non-artifisial yang terjadi di alam bumi. Karena terjadi secara alami, maka peristiwa alam yang disebabkan oleh manusia seringkali tidak termasuk ke dalam fenomena alam.

Contoh Fenomena Alam di Dunia dan Penjelasannya

Beberapa fenomena alam berpotensi menimbulkan kerusakan, tapi ada juga yang indah dan memberi keuntungan. Maka dari itu, yuk simak macam-macam fenomena alam beserta gambar dan penjelasannya!

1. Gempa Bumi


Gempa bumi merupakan getaran di permukaan bumi yang disebabkan oleh pergerakan kerak bumi yang menimbulkan pelepasan energi dari dalam secara tiba-tiba. Pelepasan energi ini kemudian menciptakan gelombang seismik yang memicu gempa bumi.
Dalam menghitung besar kekuatan gempa bumi, digunakan skala magnitudo untuk mengukur kekuatan gempa. Kekuatan gempa bervariasi, mulai dari skala 1.0 yang terjadi setiap hari dan tidak terasa oleh manusia biasa, hingga maksimal skala 9.0 yang berpotensi menimbulkan kerusakan parah.
Gempa bumi sendiri terbagi menjadi beberapa macam, yaitu gempa vulkanik yang disebabkan oleh letusan gunung berapi, gempa tektonik yang disebabkan oleh pergeseran kerak bumi, dan gempa runtuhan yang disebabkan oleh longsor atau reruntuhan di daerah gua. Gempa juga dapat terjadi di laut dan berpotensi menimbulkan gelombang air berupa tsunami.

2. Tsunami


Tsunami merupakan gelombang laut besar yang diakibatkan oleh pusaran air bawah laut karena pergeseran lempeng bumi, erupsi gunung berapi, atau jatuhnya meteor ke laut.

Saat masih berada di laut, tinggi tsunami biasanya tidak akan meningkat secara drastis. Namun, saat gelombang tsunami mencapai daratan, ketinggian gelombang akan terakumulasi menjadi lebih tinggi lagi dengan kedalaman air yang semakin rendah.

Kecepatan gelombang tsunami lebih dipengaruhi oleh kedalaman laut daripada jarak dari sumber gelombang tsunami. Tsunami dapat bergerak secepat pesawat jet saat masih berada di permukaan laut yang dalam, dan akan melambat ketika mencapai permukaan laut yang dangkal.

3. Tornado



Tornado dideskripsikan sebagai pusaran angin raksasa berbentuk spiral yang disertai dengan turunnya awan berbentuk corong. Tornado umumnya terjadi karena bentrokan antara udara hangat yang lembab dan udara dingin yang kering.

Udara hangat akan mendorong udara dingin yang lebih padat, dan udara hangat akan naik melalui udara dingin. Akibatnya, aliran udara akan naik ke atas dan akan berputar jika kecepatan atau arah angin berubah tajam.

Di Indonesia sendiri lebih sering terjadi puting beliung, yaitu pusaran angin yang berskala lebih kecil dari tornado. Jenis tornado lainnya yang terjadi di permukaan air adalah waterspout. Kecepatan tornado dapat mencapai 320 km/jam dan berdiameter hingga 500 meter. Sementara itu, puting beliung memiliki kecepatan sebesar 63 km/jam.

4. Siklon Tropis



Indonesia yang beriklim tropis tentunya rentan mengalami fenomena alam yang sering terjadi di iklim tropis. Salah satu fenomena tersebut adalah siklon tropis, yaitu badai berkekuatan besar yang terbentuk di daerah tropis atau subtropis. Rata-rata radius siklon tropis dapat mencapai 150 hingga 200 kilometer dengan kecepatan angin hingga 34 knot.

Badai siklon tropis memiliki dua bagian, yaitu mata siklon dan dinding siklon. Badai siklon seringkali dapat terlihat dari luar angkasa. Mata siklon sebagai pusat cenderung memiliki kecepatan angin yang rendah dan tidak memiliki awan.

5. El Nino dan La Nina



El Nino merupakan salah satu fenomena alam berupa pola iklim di Samudra Pasifik yang dapat mempengaruhi cuaca di seluruh dunia. El Nino selalu dipasangkan dengan La Nina yang merupakan kebalikan dari El Nino.

El Nino merupakan pemanasan suhu muka laut di atas kondisi normal yang terjadi di Samudra Pasifik bagian tengah. Pemanasan tersebut dapat memicu terjadinya kekeringan di berbagai wilayah Indonesia.

Sedangkan, La Nina merupakan fenomena alam di mana suhu muka laut mengalami penurunan hingga di bawah kondisi normalnya. Penurunan suhu muka laut menyebabkan berkurangnya potensi pertumbuhan awan di Samudra Pasifik dan meningkatkan curah

6. Pelangi



Toppers pernah melihat pelangi secara langsung? Nyatanya, fenomena alam pelangi merupakan salah satu fenomena yang umum dijumpai di langit Indonesia. Pelangi disebabkan oleh pembiasan cahaya yang berasal dari percikan air hujan yang terkena cahaya matahari.

Pembiasan cahaya kemudian menghasilkan busur raksasa berisi 7 warna dasar, yaitu merah, jingga, kuning, hijau, biru, nila, ungu. Pelangi juga memiliki jenis yang berbeda, seperti pelangi ganda yang biasa terjadi setelah hujan lebat, hingga pelangi satu warna yang biasa terjadi menjelang senja.

7. Aurora



Fenomena alam yang terakhir adalah aurora. Toppers mungkin hanya bisa menemukan fenomena alam ini di daerah Kutub Utara atau Kutub Selatan. Hal ini disebabkan oleh proses munculnya aurora yang melibatkan medan magnetik bumi.

Aurora hanya bisa dilihat di daerah dengan medan magnetik yang tinggi. Di Kutub Utara, aurora dinamakan aurora borealis, sementara di Kutub Selatan dinamakan aurora australis.

Aurora disebabkan oleh benturan partikel gas di atmosfer bumi dengan partikel muatan yang dilepaskan oleh atmosfer matahari. Ketika aktivitas matahari meningkat, partikel muatan dari matahari akan memasuki magnetosfer dan mempengaruhi arus di dalamnya.

Partikel muatan ini membutuhkan waktu 40 jam untuk mencapai bumi. Perubahan arus akan memicu badai geomagnet dan gangguan pada ionosfer. Ketika partikel muatan memasuki ionosfer dan berinteraksi dengan partikel yang ada, akan menimbulkan cahaya yang berpendar yang disebut aurora.

Untuk bisa melihat aurora, kamu bisa pergi ke Kutub Utara atau Selatan di tempat yang jauh dari perkotaan dan bebas polusi. Dengan demikian, kamu dapat melihat aurora dengan lebih jelas.

Sumber




Post a Comment

0 Comments